Jumat, 25 Maret 2011

Catatan kecil tentang tanda lemahnya keimanan

Pertama, izinkan saya yang masih penuh dengan kekurangan ini sedikit menyampaikan sebuah tulisan yang saya dapat dari adik cewek saya melalui sebuah jejaring sosial..
Ini mungkin dapat sedikit menjadi resep yang dapat dilakukan ketika mungkin kita merasa kegelisahan di dalam diri. Rasa gelisah tersebut kadang bukan berasal dari siapa-siapa, tapi justru bisa berasal dari diri kita sendiri yang terlalu asik dengan hiruk pikuk dunia.
Saya coba mengkaji poin demi poin yang tertulis dalam tulisan ini, dan memang benar kalau disebutkan ajaran Islam merupakan ajaran yang universal, serta dapat dibuktikan melalui berbagai fakta yang terjadi di dunia nyata.

Berikut ulasannya..

Keimanan manusia tidak seperti malaikat, keimanan manusia selalu dinamis, naik turun, sebagaimana sabda Nabi Muhammad s.a.w., "Al imanu yajiidu wa yangqus, jadiidu." yang artinya iman itu kadang naik dan kadang turun, maka perbaharuilah selalu iman itu.

Berikut Tanda-tanda Lemahnya Iman Seseorang :
1. Terus menerus melakukan dosa dan tidak merasa bersalah (Ini jelas sekali sepertinya)
2. Berhati keras dan tidak berminat untuk membaca Al-Qur'an (Ditambah lagi seperti ini..)
3. Berlambat-lambat dalam melakukan kebaikan, seperti terlambat untuk melakukan shalat (Mungkin kita sering lalai dalam hal satu ini)
4. Meninggalkan sunnah (Sunnah juga bisa menambah pahala kan)
5. Memiliki suasana hati yang goyah, seperti bosan dalam kebaikan dan sering gelisah (Ini kecendrungan para "ababil" atau abege labil, tapi juga sering menimpa kalangan dewasa)
6. Tidak merasakan apapun ketika mendengarkan ayat Al-Qur'an dibacakan, seperti ketika Allah mengingatkan tentang hukumanNya dan janji-janjiNya tentang kabar baik. (naudzubillah.. jangan sampai y gan..)
7. Kesulitan dalam berdzikir dan mengingat Allah (Jangan sampai y gan..)
8. Tidak merasa risau ketika keadaan berjalan bertentangan dengan syari'ah (astaghfirullah.. sebisanya dihindari gan.)
9. Menginginkan jabatan dan kekayaan (wah, ini kadang sering bgt menggoyahkan iman seseorang)
10. Kikir dan bakhil, tidak mau membagi rezeki yang dikaruniakan oleh Allah (hmm, mari belajar memberi walau hanya sedikit..)
11. Memerintahkan orang lain untuk berbuat kebaikan, sementara dirinya sendiri tidak melakukannya. (ayo, lakukan dari diri sendiri terlebih dahulu)
12. Merasa senang ketika urusan orang lain tidak berjalan semestinya (Waduh, jangan deh !)
13. Hanya memperhatikan yang halal dan yang haram, dan tidak menghindari yang makruh (Mari dicoba dulu..)
14. Mengolok-olok orang yang berbuat kebaikan kecil, seperti membersihkan masjid (jahat bener kalau ada orang kyk gini..)
15. Tidak mau memperhatikan kondisi kaum muslimin (ingat, kita semua kan bersaudara gan)
16. Tidak merasa bertanggung jawab untuk melakukan sesuatu demi kemajuan Islam (mari belajar untuk bertanggung jawab)
17. Tidak mampu menerima musibah yang menimpanya, seperti menangis dan meratap-ratap di kuburan (walau mungkin agak sulit, mari coba kita renungkan dan tidak terlalu berlebihan)
18. Suka membantah, hanya untuk berbantah-bantahan, tanpa memiliki bukti (tipikal nyolot kali ya.. :D)
19. Merasa asyik dan sangat tertarik dengan dunia, kehidupn duniawi, seperti merasa resah hanya ketika kehilangan sesuatu materi kebendaan (ingat, semua hanya milik sang pencipta)
20. Merasa asyik (ujub) dan terobsesi pada diri sendiri (obsesi jangan terlalu berlebihan bro..)



Nah ini tips untuk mengatasinya..
Hal-hal berikut dapat meningkatkan keimanan kita:
1. Tilawah Al-Qur'an dan mentadabburi maknanya, hening dan dengan suara yang lembut tidak tinggi, maka Insya Allah hati kita akan lembut. Untuk mendapatkan keuntungan yang optimal, yakinkan bahwa Allah sedang berbicara dengan kita.
2. Menyadari keagungan Allah. Segala sesuatu berada dalam kekuasaannya. Banyak hal di sekitar kita yang kita lihat, yang menunjukkan keagunganNya kepada kita. Segala sesuatu terjadi sesuai dengan kehendakNya. Allah maha menjaga dan memperhatikan segala sesuatu, bahkan seekor semut hitam yang bersembunyi di balik batu hitam dalam kepekatan malam sekalipun.
3. Berusaha menambah pengetahuan, setidaknya hal-hal dasar yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti cara berwudlu dengan benar. Mengetahui arti dari nama-nama dan sifat-sifat Allah, orang-orang yang bertakwa adalah mereka yang berilmu.
4. Menghadiri majelis-majelis dzikir yang mengingat Allah. Malaikat mengelilingi majels-majelis seperti itu.
5. Selalu menambah perbuatan baik. Sebuah perbuatan baik akan mengantarkan kepada perbuatan baik lainnya. Allah akan memudahkan jalan bagi seseorang yang bershadaqah dan juga memudahkan jalan bagi orang-orang yang berbuat kebaikan. Amal-amal kebaikan harus dilakukan secara kontinyu.
6. Merasa takut kepada akhir hayat yang buruk. Mengingat kematian akan mengingatkan kita dari terlena terhadap kesenangan dunia.
7. Mengingat fase-fase kehidupan akhirat, fase ketika kita diletakkan dalam kubur, fase ketika kita diadili, fase ketika kita dihadapkan pada dua kemungkinan, akan berakhir di surga, atau neraka.
8. Berdo'a, menyadari bahwa kita membutuhkan Allah. Merasa kecil di hadapan Allah.
9. Cinta kita kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala harus kita tunjukkan dalam aksi. Kita harus berharap semoga Allah berkenan menerima shalat-shalat kita, dan senantiasa merasa takut akan melakukan kesalahan. Malam hari sebelum tidur, seyogyanya kita bermuhasabah, memperhitungkan perbuatan kita sepanjang hari itu.
10. Menyadari akibat dari berbuat dosa dan pelanggaran. Iman seseorang akan bertambah dengan melakukan kebaikan, dan menurun dengan melakukan perbuatan buruk.
11. Semua yang terjadi adalah karena Allah menghendaki hal itu terjadi. Ketika musibah menimpa kita, itupun dari Allah.


Sama seperti yang dikatakan adik saya, tulisan ini bukan bermaksud untuk "sok" mengajarkan tapi hanya untuk saling mengingatkan sesama.
Semoga bermanfaat bagi kita semua..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar