Dear all,
Kali ini gw akan ngebahas sedikit tentang hubungan transportasi di Indonesia dan kaitannya dengan perkembangan ekonomi sebuah negara. Awalnya ane pribadi masih penasaran dengan penyebab terjadinya permasalahan transportasi yang ada di negara kita yang cukup memperihatinkan. Untuk itu, mari kita bahas sedikit tentang hubungan antara perkembangan ekonomi terhadap transportasi yang ada di Indonesia.
Sebelumnya sudah tau semua belum apa definisi "Transportasi" ?
Transportasi berasal dari kata Latin, yaitu Transportare, dimana trans berarti seberang atau sebelah lain, dan portare berarti mengangkut/membawa. Sederhananya, transportasi memiliki arti mengangkut atau membawa (sesuatu) ke tempat lainnya. Sehingga, transportasi dapat diartikan sebagai usaha/kegiatan mengangkut atau membawa barang dan/atau penumpang dari satu tempat ke tempat lainnya untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Dalam sistem transportasi sendiri terdapat 4 unsur utama , yaitu sebagai berikut :
1. Penumpang/barang yang akan dipindahkan
2. Kendaraan sebagai alat angkut/sarana
3. Jalan dan terminal sebagai prasarana angkutan
4. Organisasi yaitu pengelola angkutan
Dalam sistem transportasi makro juga disebutkan bahwa terdapat 4 komponen utama yang saling berkaitan yaitu : (Tamin,2008)
1. Sistem Kegiatan, yang disebabkan oleh tata guna lahan yang berbeda
2. Sistem Jaringan, yang berupa ketersedian sarana dan prasarana transportasi
3. Sistem Pergerakan, berupa pergerakan orang dan barang yang dihasilkan oleh interaksi antara sistem kegiatan dan sistem jaringan
4. Sistem Kelembagaan, yang mengatur dan menjamin agar terciptanya pergerakan yang aman, lancar dan nyaman.
Dari ke empat komponen tersebut, nantinya akan menghasilkan turunan-turunan permasalahan yang kompleks dan saling terkait satu sama lainnya. Kali ini saya coba ambil permasalahan kemacetan yang terjadi di beberapa ibukota Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Medan, Surabaya, dan sebagainya. Kemacetan terjadi akibat beban yang ada saat ini melebihi kapasitas yang tersedia, sehingga terjadilah kondisi jenuh yang membuat pergerakan menjadi terhambat dan kecepatan menurun. Beban yang kian bertambah tersebut merupakan akibat dari semakin banyaknya pengguna kendaraan pribadi. Bahkan dari data statistik di tiap ibukota menunjukkan adanya kecendrungan peningkatan jumlah penduduk dari tahun ke tahun. Peningkatan penduduk tersebut memang tidak dapat dihindari akibat semakin meningkatkan pola kegiatan di suatu kota sehingga menarik orang untuk datang dan menetap di kota tersebut. Pola kegiatan tersebut dapat berupa pola kegiatan sosial, ekonomi,kebudayaan, dan lain-lain.
Para ahli transportasi juga sepakat bahwa penyebab dari permasalahan transportasi di Indonesia adalah Urbanisasi. Urbanisasi merupakan perpindahan penduduk dari desa menuju ke kota. Akibatnya, jumlah penduduk di perkotaan akan terus meningkat, dan jika ketersediaan sarana dan prasarana transportasi tidak ditingkatkan dan dikelola dengan baik, maka akan berakibat fatal terhadap sistem transportasi di suatu kota bahkan dapat berimbas terhadap perkembangan ekonomi di kota tersebut.
Terlebih lagi pada era tahun 90-an perekonomian di Indonesia mengalami pasang surut yang tidak stabil, terlebih lagi dengan terjadinya krisis moneter pada tahun 1998 yang membuat pembangunan infratruktur menjadi terhambat. Berbagai penduduk desa yang telah pindah ke Ibukota Jakarta dengan harapan mendapat masa depan yang lebih baik pun pupus dengan terjadinya krisis tersebut, sehingga banyak yang bermukim di pinggiran dan menciptakan daerah yang kumuh (rural area). Dan ternyata hal ini tidak menurunkan tingkat urbanisasi, akibatnya jumlah penduduk semakin banyak dan tidak diimbangin dengan peningkatan infrastruktur yang baik menyebabkan permasalahan transportasi kian bertambah parah. Untuk itu, harus terus diupayakan pengelolaan dan manajemen yang baik dari tiap stakeholder sehingga permasalahan tidak semakin memburuk, dan mobilitas masyarakat di perkotaan dapat terfasilitasi dengan baik, begitu juga dengan di daerah.
Memang sudah jelas, perkembangan ekonomi dapat mempengaruhi sistem transportasi di perkotaan, dan bagaimana sebaliknya ? Apakah transportasi dapat memberikan peran terhadap perkembangan ekonomi sebuah negara. Mari kita lihat..
Transportasi mempunyai pengaruh besar terhadap baik terhadap perorangan, maupun kolektif, bahkan dapat mendorong laju pertumbuhan ekonomi sebuah negara. Sebagai contoh, transportasi bermanfaat dalam mendistribusikan barang-barang hasil produksi dari satu tempat ke tempat yang lain. Dengan tersedianya sarana dan prasarana transportasi yang baik, maka selain memberikan kemudahan bagi para pelaku bisnis, tapi juga berpengaruh terhadap keseluruhan komponen dalam sistem perkenomian. Dengan adanya sistem transportasi yang baik, maka waktu tempuh untuk mendistribusikan barang menjadi berkurang, bahkan biaya untuk mendistribusikannya pun juga dapat ditekan. Dengan harga yang sesuai, maka akan memberikan daya beli kepada masyarakat sehingga barang hasil produksi tersebut dapat terjual dengan baik dan masyarakat tidak terlalu terbebani dengan harga barang yang dibelinya. Bahkan, harga memberikan pengaruh yang besar terhadap jumlah penjualan suatu barang. Dengan kata lain, transportasi dapat memperlancar perkenomian suatu daerah/negara, bahkan dalam konteks global.
Kemudian, masih dalam kasus yang sama, untuk mengangkut bahan baku menuju pabrik pengolahan juga membutuhkan sarana dan prasarana transportasi yang baik. Biasanya biaya untuk mendistribusikan barang jadi ke suatu tempat akan lebih mahal jika dibandingkan dengan pendistribusian bahan baku, atau sebaliknya. Terlebih lagi untuk daerah yang sulit dijangkau dan membutuhkan perpindahan moda transportasi. Faktor resiko juga memberikan pengaruh yang besar terhadap penetapan harga pasar, sehingga semakin buruk sarana dan prasarana transportasi akan memberikan resiko yang semakin besar terhadap barang, dan ketidakstabilan dalam penetapan harga. Dengan tersedianya sarana dan prasarana transportasi yang baik, maka akan memberikan dampak terhadap perkembangan ekonomi baik secara makro maupun mikro.
Lebih lanjut, transportasi dapat memberikan nilai tambah atau meningkatkan utilitas/kegunaan terhadap barang yang diangkut. Utilitas yang dapat diciptakan oleh transportasi ada 2 macam, yaitu utilitas tempat dan utilitas waktu.
1. Utilitas tempat
Merupakan kenaikan/tambahan terhadap nilai ekonomi, atau peningkatan terhadap nilai guna suatu komoditi yang diciptakan dengan mengangkutnya dari suatu tempat ke tempat yang lain. Dengan kata lain, akan tercipta perbedaan harga barang antara satu tempat dengan tempat yang lain yang disebabkan perbedaan tingkat permintaan dan kebutuhan. Daerah yang memiliki kelebihan suatu barang akan berusaha mendistribusikan komoditi/barang tersebut ke daerah lain, sehingga harga barang akan meningkat dengan adanya perpindahan tempat tersebut ke daerah yang kekurangan pasokan dan membutuhkan komidi yang bersangkutan.
2. Utilitas waktu
Transportasi bukan hanya berfungsi menyediakan kebutuhan bagi manusia di tempat mereka berada tapi juga pada waktu yang tepat. Itulah kenapa transportasi yang baik dapat meningkatkan nilai guna dari segi waktu, sebab orang/barang dapat dipindahkan ke suatu tempat pada waktu yang tepat.
Transportasi memang sangat memberikan pengaruh yang besar terhadap perkembangan ekonomi sebuah negara dan begitu juga sebaliknya. Transportasi juga dapat meningkatkan pendapatan nasional, membuka kesempatan kerja, meratakan persebaran penduduk, mengembangkan industri nasional, meningkatkan pertahanan dan keamanan, dan pada akhirnya menciptakan stabilitas nasional.
Salam penulis.
Rachmadony Batubara
T.Sipil ITB 2007